Kabinet Thailand telah menyita cara signifikan menuju legalisasi kasino dengan menyetujui RUU Kompleks Hiburan, rancangan undang-undang yang dirancang untuk menyegarkan sektor pariwisata negara itu dan memerangi perjudian ilegal. Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra menginformasikan cara tersebut pada hari Senin, menekankan potensi RUU tersebut untuk mendorong investasi dan perkembangan ekonomi sekaligus menciptakan ribuan lapangan kerja.
Langkah Transformatif untuk Pariwisata
Jika diberlakukan, RUU tersebut akan memungkinkan kasino https://fastfoodgeek.com/ untuk beroperasi di di dalam kompleks hiburan yang luas yang mengkombinasikan perjudian dengan atraksi layaknya taman hiburan, pusat perbelanjaan, hotel, dan tempat untuk olahraga lokal layaknya tinju Muay Thai dan sabung ayam. Resor terpadu ini memiliki tujuan untuk tingkatkan daya tarik Thailand bagi wisatawan internasional dan domestik, menyediakan beragam pilihan hiburan.
Pemerintah memproyeksikan bahwa perjudian yang dilegalkan dapat tingkatkan kedatangan wisatawan asing sebesar 5-10% dan tingkatkan pendapatan pariwisata hingga 220 miliar baht ($6,32 miliar). Selain itu, inisiatif ini diharapkan dapat menghasilkan 9.000 hingga 15.000 lapangan kerja baru.
“Legalisasi akan memelihara penduduk dan terhitung akan menghasilkan lebih banyak pendapatan negara,” kata Paetongtarn, menggarisbawahi peran RUU tersebut di dalam menyesuaikan aktivitas perjudian ilegal yang ada.
Lisensi dan Lokasi Awal
Undang-undang yang diusulkan mencakup rancangan untuk menerbitkan lima lisensi kasino awal, dengan dua dialokasikan untuk Bangkok dan tiap-tiap satu untuk Pattaya, Chiang Mai, dan Phuket. Lokasi-lokasi ini dipilih untuk memaksimalkan aksesibilitas dan efek ekonomi, bersamaan dengan upaya Thailand yang lebih luas untuk meremajakan ekonominya yang terkait pada pariwisata.
RUU tersebut, yang saat ini akan dibawa ke Parlemen untuk dibahas, telah hadapi penolakan berasal dari group konservatif dan kekuatiran tentang kejahatan dan moralitas. Sebuah jajak pendapat tahun 2021 mengutarakan ambivalensi publik pada legalisasi perjudian, dengan hampir setengah berasal dari responden menentang inspirasi tersebut.
Tantangan dan Kritik
Para kritikus, terhitung Stop Gambling Foundation (SGF), berpendapat bahwa RUU tersebut menyimpang berasal dari style resor terpadu Singapura, yang menekankan atraksi nonperjudian layaknya hotel mewah dan tempat budaya. Sekretaris jenderal SGF Thanakorn Komkrit menyatakan, “Rancangan RUU tersebut diakui tetap mempunyai banyak kelemahan. RUU tersebut belum pas untuk disahkan.”
Dewan Negara, badan penasihat pemerintah, terhitung telah menyuarakan penolakan, dengan tunjukkan bahwa RUU tersebut memprioritaskan perjudian daripada hiburan dan tidak mempunyai keputusan yang memadai untuk sumber daya perjudian punya masalah dan transparansi perpajakan.
Namun, Wakil Menteri Keuangan Julapun Amornvivat membela RUU tersebut sebagai pendorong perkembangan ekonomi. “Proyek ini memiliki tujuan untuk menghasilkan pendapatan bagi sektor pariwisata negara ini,” katanya, seraya mencatat bahwa undang-undang tersebut dapat menempatkan Thailand sejajar dengan negara-negara tetangga layaknya Singapura, Kamboja, dan Filipina, yang telah berhasil mengintegrasikan resor kasino berskala besar ke di dalam perekonomian mereka.
Minat Industri dan Prospek Masa Depan
Raksasa permainan internasional, terhitung Melco Resorts yang berbasis di Makau, telah tunjukkan minatnya pada pasar kasino potensial Thailand. Melco baru-baru ini menginformasikan rancangan untuk membuka kantor di Bangkok, yang pertanda kesiapan untuk beradu memperoleh lisensi sehabis ketetapan dirampungkan.
RUU Kompleks Hiburan, kecuali disahkan, dapat menandai titik balik bagi industri pariwisata dan permainan Thailand. Dengan fokus pada perkembangan ekonomi dan peraturan, undang-undang tersebut memiliki tujuan untuk membawa Thailand ke posisi yang kompetitif di pasar hiburan dan kasino Asia Tenggara.