SERMATEC Buat Pencapaian Penting didalam Strategi

SERMATEC, tidak benar satu berasal dari sebagian perusahaan yang dicantumkan dalam daftar “BloombergNEF (BNEF) Tier 1” selama dua triwulan berturut-turut, baru saja menyambungkan proyek penyimpanan daya berskala commercial plus industrial (C&I) bersama dengan proses transmisi listrik di Eropa Timur. Proyek ini gunakan energy storage solution (ESS) komprehensif yang mencakup proses penyimpanan daya EasyCube Series 372kWh, PCS, Isolation Transformer, serta Integrated Grid-connected Cabinet.

Proyek ini melibatkan urutan lengkap solusi penyimpanan daya untuk memenuhi keperluan klien. Sistem penyimpanan daya EasyCube Series 372kWh amat ideal memenuhi keperluan penyimpanan daya C&I yang berkapasitas besar. Dengan skala proyek 372kWh*2, EasyCube Series tawarkan sebagian keunggulan:

Sistem ini mempunyai proteksi immersion fire level PACK yang menjamin faktor keselamatan terbaik, sedangkan kabinetnya mempunyai level proteksi IP55 untuk menjamin kinerja proses di area terbuka yang kompleks.
Sistem battery health management bersama dengan teknologi pintar, sanggup mengevaluasi kesehatan baterai, mengeluarkan peringatan perihal keamanan, serta memprediksi usia gunakan baterai guna menjamin status proses dan manajemen risiko secara menyeluruh sehingga aktivitas operasional dan pemeliharaan terjaga bersama dengan baik.
Respons dispatch yang amat cepat, di dukung perbedaan sel baterai ≤3℃ sehingga usia gunakan baterai makin awet.
ESS amat menaikkan mutu kelistrikan dan sedia kan listrik cadangan, sekaligus menghemat ongkos daya bagi perusahaan dan menaikkan pemakaian daya hijau. ESS pun merawat keamanan dan stabilitas proses sehingga menunjang kiat nol karbon.

Baca Juga : Pupuk Kujang melaksanakan percepatan transisi daya

Kesuksesan proyek penyimpanan daya C&I di Eropa Timur ini tak cuma memperlihatkan dedikasi kami pada teknologi dan solusi, namun juga mencerminkan pemahaman luas kami pada keperluan klien. Kami konsisten berekspansi di Eropa, Asia Pasifik, Afrika, dan Amerika Latin, serta sukses menuntaskan beraneka proyek di Eropa, Afrika, dan Asia Tenggara. Hal selanjutnya turut memperkuat status kami di seluruh dunia.”

Ke depan, SERMATEC dapat perlihatkan inovasi teranyar di sejumlah pameran industri mendatang. Di SNEC, SERMATEC dapat tampil di Stan Pameran No. A130 di Hall 8.1 untuk perlihatkan produk-produk terkini, serta “Green Low-Carbon Workstation” sehingga beraneka perusahaan sanggup menggerakkan kiat nol karbon. C2.410 dan menampilkan ESS teranyar pada segmen komersial dan grid-side. SERMATEC juga mempunyai kantor perwakilan di Frankfurt, Jerman.

SERMATEC konsisten menggerakkan kiat pengembangan bisnis yang visioner, serta berinvestasi vital di Eropa dan Asia Pasifik selama sebagian th. terakhir. Lewat cara tersebut, SERMATEC mempelajari keperluan di pasar lokal dan tawarkan ESS terbaik. SERMATEC juga tengah buat persiapan sebagian proyek di Eropa, Afrika, dan Asia Tenggara. Sebagai produsen penyimpanan daya yang dicantumkan dalam daftar “BNEF Tier 1”, SERMATEC sudah sukses mengembangkan proses penyimpanan daya bersama dengan volume lebih berasal dari 5 GWh di seluruh dunia. Basis klien SERMATEC tersebar di lebih berasal dari 30 negara dan wilayah. SERMATEC juga di dukung tim kerja yang mempunyai pengalaman selama lebih berasal dari 20 tahun, bahkan lebih berasal dari 55% staf SERMATEC menanggulangi penelitian dan pengembangan produk. Dengan demikian, SERMATEC siap memenuhi dinamika keinginan pasar.

Indonesia Perkuat Kerja Sama bersama Afrika di Sektor Energi

Pemerintah Indonesia dan Afrika berkomitmen memperkuat bekerja mirip dan kemitraan strategis terhadap tiga bidang. Ketiga bidang selanjutnya adalah kerja mirip di sektor daya hijau, hilirisasi dan human capital.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan, Indonesia perlihatkan prinsip yang kuat untuk mempererat jalinan antara ke-2 negara, serta menciptakan kemitraan yang saling melengkapi dan memperkuat posisi Global South di kancah internasional.

“Kami yakin bahwa kemitraan ini tidak cuma bakal mendorong pertumbuhan ekonomi, tetap juga pengembangan human capital,” ujar Rosan Roeslani di acara High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnership (HLF MSP) di Nusa Dua Bali, di dalam keterangan tertulis, Selasa (03/09/2024).

Rosan menjelaskan, langkah penguatan ini dimaksudkan untuk mengatasi tantangan world seperti kemiskinan, pergantian iklim, dan ketidaksetaraan, serta menambah kualitas sumber daya manusia di ke-2 kawasan. Ia menyerukan kepemimpinan world dan peran aktif dari negara-negara selatan (Global South) untuk berkolaborasi mewujudkan kemitraan strategis tersebut.

Saya bicara terhadap kesempatan ini, untuk bersama-sama menolong kepemimpinan global/ south di level dunia, agar kami bisa mempunyai aspirasi dan keperluan dari negara-negara selatan. Karena, masa depan itu tersedia Global South,” katanya.

Menurut dia, pas ini posisi Indonesia sangat strategis dan pengalamannya di dalam pembangunan ekonomi menjadikannya pemain kunci di dalam memperkuat kemitraan Global South.

Rosan pun menyinggung keserasian antara Visi Indonesia Emas 2045 bersama Agenda Pembangunan Afrika 2063 yang bisa menciptakan suasana world yang lebih adil. Kedua visi ini berfokus terhadap lebih dari satu sektor ketahanan pangan, kesehatan, dan daya berkelanjutan.

Lebih lanjut, ia menyebutkan lebih dari satu potensi kerja mirip Indonesia dan Afrika tidak benar satunya di industri nikel. Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia, dimana nikel merupakan tidak benar satu bahan baku baterai kendaraan listrik.

Di segi lain, Zimbabwe memiliki sumber daya lithium, dan Maroko memiliki cadangan fosfat. Menurutnya, ketiga negara ini bisa bekerja mirip dan berkolaborasi untuk menciptakan ekosistem baterai kendaraan listrik.

Baca Juga : Indonesia Quality Expo | Pusat Informasi Terpadu Event Badan Standarisasi Nasional

“Kolaborasi ini bisa jadi kontribusi signifikan di dalam transisi menuju daya hijau,” tambal Rosan.

Selain daya hijau, Rosan juga menyebutkan potensi kemitraan lainnya seperti di sektor hilirisasi pertanian yaitu rumput laut, dan perkebunan seperti minyak sawit. Sebagai tindak lanjut, Rosan
mendukung terdapatnya pertemuan tingkat tinggi secara reguler untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik berkenaan keperluan ke-2 pihak antar kawasan.

Setelah aktivitas forum, Rosan jalankan pertemuan bilateral bersama Sekretaris Jenderal United Nation on Conference, Trade, plus Development (UNCTAD) Rebeca Grynspan. Di hari yang sama, ia juga mendampingi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di dalam pertemuan bilateral bersama sejumlah pimpinan negara Afrika antara lain Ghana, Liberia, Zanzibar, dan, Zimbabwe. Pertemuan ini mengkaji tiga isu utama yaitu ekonomi, pertambangan
dan pembangunan.

Mobil Hybrid Terlaris Sepanjang Tahun 2024

Mobil ramah lingkungan berteknologi hybrid jadi salah satu kendaraan elektrifikasi yang tambah banyak peminatnya. Mobil hybrid dipercaya jadi teknologi elektrifikasi yang sesuai diterapkan di Indonesia kala ini.
Mobil hybrid tambah masif karena performa irit bahan bakar dan ramah lingkungan. Semakin banyak produsen otomotif yang tawarkan mobil hybrid karena dipercaya jadi teknologi yang sesuai di Indonesia. Sebab, mobil hybrid lebih efisien, tidak membutuhkan infrastruktur tambahan, dan sanggup dibawa ke mana saja tanpa kuatir kehabisan energi karena keterbatasan infrastruktur.

Penjualan mobil hybrid tetap menjanjikan. Berdasarkan knowledge wholesales (distribusi berasal dari pabrik ke dealer) yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil hybrid meraih 40.702 unit sepanjang Januari sampai September 2024.

Baca Artikel : Ternyata Segini Jumlah Kendaraan Listrik di Indonesia

Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid tetap jadi mobil hybrid paling laris di Indonesia sepanjang tahun 2024. Dalam periode sembilan bulan tahun 2024 ini, Toyota mencatat penjualan wholesales (distribusi berasal dari pabrik ke dealer) Kijang Innova Zenix Hybrid sebanyak 19.230 unit. Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid menyumbang 47,2 prosen penjualan mobil hybrid di Indonesia.

Selanjutnya, Suzuki XL7 Hybrid jadi mobil hybrid terlaris ke-2 di bawah Innova Zenix. Suzuki XL7 Hybrid mencatatkan penjualan sebanyak 7.227 unit.

Kemudian Suzuki Ertiga Hybrid di urutan ketiga. Suzuki menjajakan Ertiga Hybrid sebanyak 3.025 unit sepanjang Januari sampai September 2024.

Di urutan keempat ada Toyota Yaris Cross Hybrid. Toyota Yaris Cross Hybrid mencatatkan penjualan wholesales sebanyak 2.897 unit sepanjang sembilan bulan tahun 2024.

Menurut lima besar adalah Toyota Alphard Hybrid. MPV mewah yang kini telah mengadopsi teknologi hybrid ini mencatatkan penjualan sebanyak 2.352 unit.

10 mobil hybrid terlaris sepanjang 2024:
1. Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid: 19.230 unit
2. Suzuki XL7 Hybrid: 7.227 unit
3. Suzuki Ertiga Hybrid: 3.025 unit
4. Toyota Yaris Cross Hybrid: 2.897 unit
5. Toyota Alphard Hybrid: 2.352 unit
6. Honda CR-V e:HEV: 2.056 unit
7. Lexus LM350h: 1.165 unit
8. Lexus RX 350h: 542 unit
9. Wuling Almaz Hybrid: 433 unit
10. Toyota Vellfire Hybrid: 356 unit.