Pupuk Kujang melaksanakan percepatan transisi daya

PT Pupuk Kujang melaksanakan percepatan transisi daya menuju Net Zero Emission pada 2060 melalui pemakaian daya terbarukan dan memperbanyak kendaraan listrik untuk operasional.

Sekretaris Perusahaan Pupuk Kujang, Ade Cahya Kurniawan, di Karawang, Jumat menyampaikan bahwa pihaknya sedang merancang beraneka langkah usaha dan operasional agar seirama bersama transisi energi, layaknya pengurangan karbon sampai pemakaian daya baru terbarukan.

Hal tersebut ditunaikan untuk melaksanakan percepatan transisi daya menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Dalam segi transisi energi, Pupuk Kujang secara bertahap melaksanakan hijrah kelistrikan, yakni bersama memakai listrik daya baru terbarukan (EBT) berasal dari PLN.

Baca Artikel : Indonesia Perkuat Kerja Sama bersama Afrika di Sektor Energi

Listrik bersih itu dihasilkan melalui proses yang ramah lingkungan dan memakai daya baru terbarukan layaknya pembangkit listrik tenaga air, panas bumi, bioenergi, hibrid, angin dan tenaga surya.

Di pada perihal yang membedakannya bersama listrik biasa, pengguna listrik bersih biasanya menggapai sertifikat tertentu yang disebut sertifikat Renewable Energy Certificate (REC).

“Untuk pemakaian EBT itu telah dimulai sejak pertengahan Juli 2022,” kata Ade Cahya.

Melalui kerjasama bersama PLN UP3 Karawang, Pupuk Kujang kala itu jadi belanja 1800 unit Renewable Energy Certificate (REC) per bulan, atau setara bersama 1800 megawatt-hours (MWh) per bulan.

Langkah lainnya menuju NZE ialah bersama memperbanyak kendaraan listrik untuk operasional. Langkah yang dimulai pada Maret 2023 itu dimulai bersama pemakaian 40 unit motor listrik untuk operasional pabrik.

“Dengan pemakaian motor listrik, emisi yang dihasilkan kendaraan operasional mampu ditekan,” katanya.

Upaya transisi menuju NZE terhitung ditunaikan sampai segi produksi, yakni bersama mendirikan pabrik dry ice atau es kering. Pabrik ini mampu mencegah 3 ribu ton karbon rilis ke udara didalam setahun.

Dry ice merupakan komoditas yang dibikin berasal dari Co2 atau karbon dioksida. Sebagai perusahaan petrokimia, Pupuk Kujang punyai karbon dioksida yang melimpah. Senyawa itu merupakan buangan berasal dari pabrik amoniak, suatu zat kimia yang digunakan sebagai bahan baku pupuk.