JAGA SAWITAN adalah singkatan dari Jaringan Ketenagakerjaan Sawit Berkelanjutan. Wadah ini digagas oleh organisasi pebisnis sawit (GAPKI), jejaring serikat buruh (JAPBUSI) dan organisasi buruh dunia (ILO). Bertujuan untuk menjadi wadah bersama dengan mewujudkan sawit berkelanjutan bersama dengan praktik perburuhan yang bertanggung jawab sesuai hukum nasional dan standar internasional.
“Secara nasional, Jaga Sawitan resmi terbentuk sejak deklarasi yang disampaikan Kementerian dan para pihak terhadap tanggal 16 Februari 2023. diperkirakan menjadi wadah multi partit. Namun untuk langkah awal dapat bekerja sebagai forum bipartit (pengusa dan buruh). Untuk tahun pertama dapat dipimpin oleh serikat buruh. Mengadopsi jenis kepemimpinan G20, Presidensi JAGA SAWITAN tahun pertama adalah Nursanna Marpaung, ex officio pimpiman JAPBUSI.” ucap Sumarjono Saragih, Ketua GAPKI Bidang Pengembangan SDM.
JAGA SAWITAN direncanakan dapat dibawa ke tiap-tiap provinsi penghasil sawit. “Secara historis dan filosofis, Sumut adalah tempat tinggal pertama sawit Indonesia. Secara komersial budidaya sawit di awal tahun 1911. Oleh karena itu, motivasi dan gerakan Jaga Sawitan kami gelorakan berasal dari rumahnya. Jumlah tersebut harus menjadi barometer dan teladan dalam praktik kerja layak sawit berkelanjutan. Sawit berkelanjutan adalah suatu keharusan. Amanat regulasi, tuntutan pasar dan juga senada agenda SDGs global. Mulai hari ini kami kibarkan bendera Jaga Sawitan di Sumut.” lanjut Sumarjono Saragih Pj Gubernur Sumut dan Kadisnakertrans Sumut secara serentak terkesan dan memuji terobosan yang digagas pebisnis dan buruh sawit. “Saya terkesan mendengar adanya kerjasama antara GAPKI dan 10 Serikat Buruh membentuk forum dialog sosial bersama dengan guna mendorong pekerjaan layak yang bernama JAGA SAWITAN. Kesepakatan komitmen bersama dengan hal tersebut layak diacungi jempol. Biasanya forum terbentuk dalam satu tujuan saja. Pengusaha bersama dengan pebisnis saja. Atau buruh bersama dengan buruh saja. Tapi kali ini pebisnis dan buruh kelapa sawirlt yang notabene mempunyai tujuan yang berbeda.” ujar Hasanuddin, Pj Gubernur Sumut, dalam berbagai hal yang dibacakan oleh Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara.
Baca Juga : Gapki siap beri penjelasan soal masalah industri kelapa sawit
Di akhir acara workshop, disepakati dokumen deklarasi yang ditanda tangani semua peserta. Intinya mendorong dialog sosial untuk mewujudkan praktik perburuhan yang sejalan dengan komitmen sawit berkelajutan. Disepakati pula rencana tindak lanjut bersama dengan banyak ragam agenda. Secara aklamasi dipilih Tohonan Tampubolon, Kordinator Daerah Federasi Hukatan sebagai Presidensi Jaga Sawitan Sumut.